PERJALANANKU KE MAKASAR

Pukul 9 pagi Pesawat LION yang kunaiki sudah diatas awan, awak Pesawat mengumumkan, jika lampu diatas kanan dan kiri menyala tandanya cuaca buruk, "ah...hanya pengumuman" pikirku, aku menghirup wanginya ruangan dalam pesawat dengan penuh kenikmatan karena wangi ini mengenangkan aku ketika melakukan perjalanan ke Mekah dan Madinah ketika haji yang keduakali, karena saat itu merupakan perjalanan yang paling indah dalam hidupku, berkunjung kerumah kekasih yang abadi yang senantiasa aku rindukan.

tiba tiba lamunanku buyar, aku dikejutkan goncangan keras dari pesawat, kupandangi langit langit pesawat disebelah kanan dan kiri, lampunya dalam keadaan nyala, "waah... ternyata pengumuman tadi beneran " pikirku, mulutku komat kamit berzikir, beristgfar dan berdo'a. Beberapa menit kemudian pesawat tenang kembali.

Perjalananku dalam pesawat hanya 2jam dan mengalami goncangan pesawat 2 kali, pukul 12 siang aku sudah sampai makasar, kemudian aku mencari taksi menuju hotel, walaupun aku sudah disediakan hotel terbagus Hotel Sahid tapi tak aku ambil, aku lebih memilih Hotel yang kecil supaya aku mudah menghilang bebas pergi kemana aku suka.

Aku di Makasar hanya memiliki waktu hanya sedikit, karena acara yang penting adalah setelah isa untuk menghadiri hajatan salah satu anggota dewan dari jakarta dan Beliau merupakan salah satu tokoh di Makasar.

Waktu yang kosong kumanfaatkan mengelilingi kota Makasar dengan taksi. Sepanjang jalan supir taksi menerangkan nama nama gedung dengan gayanya seperti guide, namun aku tak tertarik sedikitpun, aku hanya tertarik memperhatikan foto para caleg dari berbagai partai, "waa..h pusing juga yah begitu banyak partai dan nama caleg dan kita tak mengenalnya" gumamku dalam hati, "gimana rakyat awam memilihnya" pikirku.

"Beruntung aku percaya dan mengenal PKS" gumamku dalam hati, Setiap ada foto caleg dari PKS , aku belalakan mataku agar aku lebih mengenal, tapi tetap juga aku tak mengenalnya karena aku lebih mengenal caleg PKS di tempat tinggalku.

Akhirnya aku sampai di pantai LOSARI (yang ada di foto), walaupun hujan masih mengguyur, aku tak peduli kemudian aku turun dari taksi mem foto Pantai Losari untuk ku fosting di Blog.

Setelah Sholat jama' magrib dan Isa, aku sudah berdandan rapih (seperti kepesta gitu lho), selop tinggi sudah kupakai (kalau sudah seperti ini jalanku super hati-hati).

Setelah sampai pintu gedung pertemuan, aku tertegun sejenak melihat pagar betis yang mengiringi datangnya tamu, semuanya laki laki bersarung kebanyakan bapak-bapak dan kakek-kakek sedikit yang anak muda (aku tersenyum lucu), karena ditempatku laki laki bersarung kalau ke Mesjid atau mau tidur, "oh ya aku baru ingat tentang bersarung adalah budaya sulawesi" gumamku dalam hati.
Budaya bersarung, mengingatkan aku ingin membuat fostingan laki laki berkalung sarung (lawannya wanita berkalung sorban), tunggu ceritanya kawankapan ceritanya?