Welcome To My Blog

BIG MONEY

cara mudah dapat dolar tanpa menunggu pagerank tinggi

Monday 26 April 2010

JADILAH KITAB WALAU TANPA JUDUL


Jadilah kitab bermanfaat walaupun tanpa judul. Namun, jangan menjadi judul tanpa kitab.
Pepatah dalam bahasa arab itu menyiratkan makna yang dalam, terutama menyangkut kondisi bangsa saat ini yang sarat konflik perebutan kekuasaan dan pengabaian amanah oleh pemimpin pemimpin yang tidak menebar manfaat dengan jabatan dan otoritas yang dimilikinya. Bangsa ini telah kehilangan Ruuhul Jundiyah, yakni jiwa ksatria. Jundiyah adalah karakter keprajuritan yang didalamnya terkandung jiwa satria sebagaimana diwariskan pejuang dan ulama bangsa ini saat perjuangan kemerdekaan.

Semangat perjuangan (Hamasah Jundiyah) adalah semangat untuk berperan dan bukan semangat untuk mengejar jabatan, posisi, dan gelar-gelar duniawi lainnya (Hamasah manshabiyah). Saat ini, jiwa satria itu makin menghilang. Sebaliknya, muncul jiwa-jiwa kerdil dan pengecut yang menginginkan otoritas, kekuasaan, dan jabatan, tetapi tidak mau bertanggung jawab, apalagi berkurban. Yang terjadi adalah perebutan jabatan, baik di partai politik, Ormas, maupun pemerintahan. Orang berlomba-lomba mengikuti persaingan untuk mendapatkan jabatan, bahkan dengan menghalalkan segala cara. Akibatnya, di negri ini banyak orang memiliki "judul", baik judul akademis, judul keagamaan, judul kemiliteran, maupun judul birokrasi, yang tanpa makna. Ada judulnya, tetapi tanpa substansi, tanpa isi, dan tanpa roh.

Padahal, ada kisah-kisah indah dan heroik dan berbagai bangsa di Dunia. Misalnya, dalam sirah shahabah, disebutkan bahwa Said bin Zaid pernah menolak amanah menjadi gubernur di Himsh (Syria). Hal ini membuat Umar bin Khattab RA mencengkeram leher gamisnya seraya menghardiknya, "celaka kau, Said! Kau berikan beban yang berat dipundakku dan kau menolak membantuku." baru kemudian, dengan berat hati, Said bin Zaid mau menjadi gubernur.

Ada lagi kisah lain, yaitu Umar bin Khattab memberhentikan Khalib bin Ghalib pada saat memimpin perang. Hal ini dilakukan untuk menghentikan pengultusan kepada sosok panglima yang selalu berhasil memenangkan pertempuran ini. Khalid menerimanya dengan ikhlas. Dengan singkat, dia berujar, "Aku berperang karena Allah dan bukan karena Umar atau jabatanku sebagai panglima." ia pun tetap berperang sebagai prajurit biasa. Khalid dicopot "judul"nya sebagai panglima perang. Namun, ia tetap membuat "kitab" dan membantu menorehkan kemenangan.

Ibrah yang bisa dipetik dari kisah-kisah tersebut adalah janganlah menjadi judul tanpa kitab: memiliki pangkat tetapi tidak menuai manfaat. Maka, ruuhul jundiyah atau jiwa satria yang penuh pengorbanan harus dihadirkan kembali di tengah bangsa ini sehingga tidak timbul hubbul manaashib, yaitu cinta kepada kepangkatan jabatan-jabatan, bahkan munafasah 'alal manashib, berlomba-lomba untuk meraih jabatan-jabatan. Semoga.

Oleh: KH Hilmi Aminuddin

Sunday 11 April 2010

KEUTAMAAN ILMU

"Sesungguhnya perumpamaan ilmu dan hidayah yang dengannya Allah mengutus diriku seperti hujan yang menimpa bumi. Di antaranya ada bumi yang baik yang menyerap air, maka tumbuh tumbuhan dan rumput yang banyak menjadi subur. Di antaranya ada bumi yang tandus, yang hanya dapat menampung air. Allah menjadikannya bermanfaat bagi manusia. Darinya mereka dapat minum, menyiram dan menanam. Dan di antaranya ada bumi yang lain, kering kerontang, tidak dapat menyerap air dan tidak dapat menumbuhkan tanaman. Itu semua adalah perumpamaan orang yang paham Ilmu agama dan memanfaatkan (mengajarkan) sesuatu dengannya aku diutus, ia berilmu dan beramal. dan perumpamaan orang yang tidak pernah mengangkat kepala (untuk mencari ilmu) dan tidak menerima petunjuk Allah yang dengannya aku diutus."
(HR BUKHARI dan MUSLIM)


"Katakanlah: Adakah sama orang orang yang mengetahui dengan orang orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."
(Az-Zumar, 39:9)


"Niscaya Allah akan meninggikan orang orang yang beriman diantaramu dan orang orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. "
(Al-Mujadillah, 58:11)


"Hai manusia, ilmu hanya didapat dengan belajar dan fikih hanya diperoleh dengan tafaqquh (mengkaji). Barang siapa dikehendaki Allah menjadi orang baik, dia akan menjadikannya fakih (paham) terhadap ajaran agama. Dan yang takut kepada Allah hanyalah para ulama."
(HR Bukhari)


"Sesungguhnya perumpamaan ulama dimuka bumi laksana bintang yang dijadikan petunjuk dalam kegelapan di laut dan di darat. apabila bintang redup, orang orang nyaris tersesat."
(HR AHMAD)


Ali bin Abu Thalib radhiyallahu anhu berkata,

"ilmu lebih baik dari harta. ilmu menjaga kamu sedangkan kamu menjaga harta. Ilmu berkuasa sedangkan harta dikuasai. harta akan berkurang karena dinafkahkan, sedangkan ilmu akan bertambahkarena diberikan (diajarkan)."

NASIHAT UNTUK ULAMA

WAHAI ORANG ALIM

JAUHILAH KESALAHAN

HATI HATI TERHADAP KEALPAAN

BENCANA PASTI SANGAT BESAR

KESALAHAN ORANG ALIM AKAN DIBESAR BESARKAN

JIKA BERBUAT SALAH AKAN DIJADIKAN CONTOH OLEH PARA MAKHLUK

KESALAHANNYA AKAN MENJADI PEGANGAN MEREKA

DENGANNYA ORANG YANG SALAH DAN ALPA AKAN BERDALIH

JANGAN MENGATAKAN: KESALAHAN SAYA AKAN DAPAT DITUTUPI

TETAPI DENGAN KRSALAHAN ITU ILMU AKAN TERCEMARI

JIKA PADAMU TERDAPAT KESALAHAN YANG DIANGGAP KECIL

IA DISISI ALLAH DAN ORANG ORANG SEBESAR GUNUNG

(ABU MANSUR AD-DIMYATI)

Followers

Powered By Blogger

Finansial dan Ilmu © 2008. Template by Dicas Blogger.

TOPO