MANHAJ REFORMASI KONTEPORER
Kondisi umum berbagai jamaah islam menampakkan gejala “spesialisasi islam” dalam gerakan dakwah mereka. Masing masing hanya memperhatikan satu aspek tertentu saja dari risalah Islam.
Dilatarbelakangi oleh kondisi yang melanda gerakan gerakan Reformasi inilah Imam Hasan Albana mengidentifikasi berbagai persoalan umat yang harus diperbaiki diantara lain;
1 Pemisahan urusan politik, kekuasaan, Agama dan Negara
2 Pengertian akhlaq yang sesungguhnya dipisahkan dengan keperluan pengguna
kekuatan dalam mengukuhkan kedudukan Islam dimuka bumi
3 Kegagalan dalam mengkorelasikan keunggulan ilmu ilmu Islam dan peranannya
sebagai dasar hukum perundang undangan bagi penegak hukum dan penyelesaian
perselisihan antra manusia
4 Kekeliruan antara memuliakan nash nash al-Quran dan al-sunnah sebagai simbol
simbol yang bersifat bathiniyah dan tidak dapat diperbaharui dengan menjadikan
keduanya sebagai sumber pegangan hidup dan asas asas sebagai ilmu dan amal
5 Pengamalan pengamalan perkara yang mengandung syirik seperti tangkal dan jampi
dengan mengatasnamakan agama
6 Tidak dapat membedakan antara bolehnya berpegang kepada pendapat imam imam
mazhab dengan tuntunan berpegang kepada hujjah hujjah yang sesuai dengan al-Quran
dan al-sunnah
7 Tidak dapat melakukan pemisahan antara perkara perkara ta’abbud dan perkara
perkara ‘adat .
8 Tidak dapat membedakan mana perkara yang Ushul dan mana perkara yang cabang
dalam Islam, sehingga persoalan furu’ dalam masalah fikih menjadi sebab perselisihan.
9 Gagal dalam mengidentifikasi masalah umat Islam sehingga terjebak menghabiskan
banyak waktu dan tenaga dalm perdebatan hukum hukum yg tidak berlaku
10 Gagal dalam membedakan antara mentauhidkan Allah dengan terbawa bawa dalam
perselisihan’Ulama’ terkait penafsiran dan penta’wilan ayat ayat Qur’an dan Hadits
hadits yang berhubungan dengan sifat sifat Allah.
11 Gagal membedakan antara amalan amalan biasa yang telah meluas dalam masyaraka
dengan pengertian bid’ah menurut Islam
12 Tidak dapatmembedakan antara bolehnya mengasihi dan mencintai para solihin dan
mengkultuskan mereka
13 Mencampur adukan amalan amalan sunnah dengan amalan amalan yang dapat
membawa ke syirikan seperti meminta minta pada orang mati menyeru orang mati dan
lainnya ketika menziarahi kubur, sedangkan menziarahi kubur adalah perbuatan
sunnah.
14 Tidak dapat membedakan bertawasul sebagai kaifiat do’a dengan bertawasul sebagai
unsur utama dalam berdo’a
15 Tidak dapat meletakkan keseimbangan amal amal lahir dengan amal amal batin.
16 Gagal dalam mendudukan akal sehingga terdapat satu pihak yang enggan
menggunakan akal karena takut menyalahi nash, sedangkan terdapat pula satu pihak
yang menggunakan akal secara bebas sehingga meninggalkan nash
17 Terbawa bawa dalam mengkafirkan kaum muslimin karena kesalahan dan dosa
dosanya