Betapa indahnya ketika aku membayangkan dan merasakan kasih sayang dan cinta Allah, sampai sampai setiap aku menyampaikan berita cinta dan kasih sayang Allah pada setiap orang baik dalan ucapan maupun artikel, mataku berbinar binar dan dadaku bergetar, seringkali aku berdoa memohonkan keduanya.
Hidup ini penuh gelombang keindahan semu, yang perlahan lahan mengikis keimanan seperti terkikisnya tanah yang kelak akan menjadi musibah besar.
ketika itu terjadi, aku segera merenungi diri dan kusetel nasyid opick yang berjudul rapuh, tak terasa air mataku membanjiri pipiku. kemudian aku teringat hadist kudsi:
"Aku menciptakanmu untuk diri-KU maka janganlah kamu bermain main, dan Aku telah menanggung rezekimu maka janganlah kamu menyusahkan dirimu. Anak Adam mintalah pada-Ku niscaya kamu akan mendapatkan-Ku, jika kamu telah mendapatkan-Ku, kamu telah mendapatkan segala sesuatu, jika kamu tidak mendapatkan-Ku, kamu akan kehilangan segala sesuatu. Aku lebih baik bagimu dari pada segala sesuatu."
" jika kamu tidak mendapatkan-Ku, kamu akan kehilangan segalanya", kutipan hadist inilah membuat aku takut dengan ancaman Allah karena Allah Maha cemburu .
Aku teringat yang diriwayatkan dari Abu Nu'aim dalam al-hilyah, bahwa Muhammad bin al-Munkadiri, bangun malam hari selalu menangis karena ingat firman Allah:
"...Dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan"
(az-Zumar:47).
Renungilah ketika Alam takut pada Allah
" kalau sekiranya kami menurunkan al-Qur'an ini kepada sebuah gunung. pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah- belah disebabkan takut pada Allah..
(al-Hasyr:21).
maaf tulisan ini tak bisa kukupas secara panjang karena kutulis dengan airmata dan badanku bergetar
Sunday, 5 April 2009
Thursday, 2 April 2009
AKU BUKAN CALEG
Tulisanku tentang misteri situ gintung ternyata banyak menuai kritik, begitulah alam demokrasi, aku dan anak-anakku yang sudah dewasa terbiasa menghidupkan diskusi perihal politik , agama dan permasalahan hidup lain nya dan aku memberi kebebasan mereka untuk berbeda pendapat, namun di akhirnya aku mengingatkan mereka tentang ibadahnya, karena Allah akan menuntut hak nya dan Allah tidak suka pada orang yang berkata tapi tak beramal .
Aku terkejut ketika orang mengkritikku karena aku dikira caleg atau pejabat, karena aku memajang foto caleg maka aku hapuslah foto caleg temanku. Rupanya peristiwa situ gintung sangat sensitip sekali . aku hanya manusia biasa bukan caleg dan juga bukan pejabat dan juga bukan orang penting, tapi aku suka mempelajari pengalaman orang lain dan berbagai peristiwa disertai hikmah didalamnya secara baik maupun buruk. jika kehidupan sudah berakhir, kita tidak dapat lagi mencari hikmah untuk memperbaiki diri yang ada kepastian yang baik dan buruk ( yaitu surga penuh kenikmatan dan neraka penuh siksaan).
SIKSA DUNIA BELUMLAH SEBERAPA DIBANDINGKAN SIKSA NERAKA YANG ABADI
Posted by miradillah at 00:44 6 comments
Labels: aku bukan caleg
Artigos Relacionados: